Vie memang terbilang kutilang darat, tinggi, langsing, rambut panjang, warna kulit kecoklatan khas Indonesia, dan memiliki toket yang “imut” namun menggemaskan…usia Vie saat itu sekitar 24 tahun.
Tepat jam 10 malam Vie sudah selesai dengan tugasnya dan segera ke ruangan bosnya untuk ijin pulang, bos Vie adalah seorang lelaki berumur sekitar 45 tahunan dan memiliki perawakan besar dengan rambut putih yang mulai menghiasi kepalanya, gayanya seperti om-om senang yang dandy. “Permisi pak, saya sudah selesai dengan reportnya dan sudah send email ke bapak, saya mau ijin pulang dulu”, kata Vie, “Oh thanks, bentar bareng saya saja, pacar kamu sedang diluar kota kan? biar saya antar kamu sampai kos…saya juga sudah selesai”, Vie sebenarnya sungkan diantar bosnya namun dia juga tidak enak untuk menolaknya. Setelah 15 menit menunggu akhirnya Vie sudah berada dalam mobil SUV bosnya yang dikendarai oleh supirnya yang bernama Ujang, seorang pemuda tanggung yang suka menggoda Vie saat jam istirahat, saat itu Vie duduk dibangku tengah disamping kiri bosnya dan mencoba menjaga jarak agar tidak terlalu berdekatan duduknya. “Kamu dah pacaran brapa lama dengan pacar kamu yg sekarang”, tiba2 bosnya bertanya kepada Vie….”sudah 3 tahun pak…”, jawab Vie….dan pembicaraan ringan dilanjutkan seputar masa lalu bosnya yang katanya mantan playboy dulu dan punya banyak pacara, dan juga menasihati Vie agar tidak terlalu percaya dengan lelaki…karena menurut dia semua lelaki sama saja…suka selingkuh (damn!!! brengsek juga neh bosnya).
Saat sedang larut dalam pembicaraan, tiba2 si bos memegang tangan Vie dan menghusapnya….”tangan kamu mungil bgt yah, kalo dibanding tgn saya….halus lagi”, Vie rikuh dgn kelakuan bosnya namun dia tak berani menarik langsung tangan kanannnya yg sedang digenggam bosnya sambil dihusap2 itu….belum habis kagetnya, tiba2 bosnya berkata “Vie, kamu pernah ngocok penis pacar kamu?kayaknya enak deh dikocokin pake tangan mungil halus ini….”, “Ehmm pernah pak..maksud bapak apa nanya kayak gitu”, jawab Vie dengan perasaan tak menentu…dan khawatir dengan apa yang terjadi berikutnya. Tiba2 bosnya mmembuka resleting celananya dan mengeluarkan penisnya dari sela2 celana dalamnya….penisnya luar biasa besar….”ini maksud bapak…kamu coba genggam dan kocokin deh…” pinta bosnya tiba2, “kalo kamu gamau, kamu tanggung sendiri akibatnya..dan ingat….ijazah kamu masih bapak simpan saat kamu diterima kerja!”, ancam si bos gila itu!
Dengan gemetar tangan kanan Vie menggenggam penis besar itu sambil menghusap ujung kepalanya yang merah….tangan kanan bosnya memandu tangan mungil Vie untuk mengocoknya dengan perlahan…..Vie sekilas melihat ujang si supir mengintip dari kaca spion sambil tersenyum, tampaknya Vie terpedaya dengan jebakan lembur dari bosnya! Saat itu mobil sudah memasuki jalan tol yang sepi dan si bos meminta ujang untuk berjalan pelan2 saja….tangan Vie terus dipandu untuk mengocok penis besar milik bosnya itu….dan si bos mengerang pelan menahan nikmat dari kocokan tangan mungil Vie yang halus….tangan kiri si bos mengusap kepala Vie sambil menarik Vie agar lebih rapat lagi duduknya. Pelan2 si bos melepas genggaman tangan kanannya yang memandu tangan kanan Vie untuk mengocok, namun dia minta supaya Vie terus mengocok penis besarnya yang sudah luar biasa kerasnya.
Bosnya itu mengusap wajah Vie dan mencium pipinya sambil berkata….penis bapak kayaknya pengen ngerasain bibir mungilmu neh Vie……”ehmmm jangan pak, cukup begini saja..gak enak dilihat ujang…”, jawab Vie…”Ujang kan sibuk nyetir sayang…udah biarin aja”….si bos tetep maksa. Dengan sedikit kasar dan memaksa…tangan kiri bosnya menggenggam leher belakang Vie dan memaksanya untuk melumat penisnya….Vie kalah tenaga dan hanya bisa pasrah saat penis besar itu memperkosa bibir mungilnya….penisnya sangat besar, hanya tiga perempatnya saja yang bisa masuk….bener2 keras dan hangat…tapi si bos terus menekan kepala Vie untuk mengulumnya lebih dalam lagi sambil mendesah kenikmatan…”ayo sayang…..masih muat kok mulutmu tampung barang bapak..buat bapak senang malemm ini aja…”…dengan perasaan terhina dan hampir menangis, Vie mencoba mengulum penis besar itu lebih dalam, Vie menjilati ujung kepalanya yang merah…dan saat lidahnya menyapu lubang kencing bosnya, ada rasa asin dari air mani bosnya….tangan kiri Vie memijat-mijat lembut biji pelir bosnya dan Vie menutup mata sambil membayangkan sedang mengulum penisku.
“Ujang! kamu berhenti dulu diparkiran basement gedung yang biasa itu!”, tiba2 bosnya memerintahkan Ujang untuk membelokkan kendaraan kesebuah gedung perkantoran yang memiliki parkir basement yang sepi…Vie melepas kulumannnya….”kenapa kita kesitu pak? katanya mau antar saya pulang???”…”iya sayang, kita pulang setelah pelayanan kamu selesai…kamu gamau silahkan turun disini, tapi besok jangan masuk kantor dan ingat..bapak punya rekaman saat kamu petting dengan pacar kamu dikantor saat kamu sedang lembur sendiri minggu lalu!”…..Vie kaget dan tak menyangka kalo kejadian petting denganku minggu lalu dikantornya telah direkam oleh bosnya, dan kini….si bos berada diatas angin untuk mungkin saja menyebarkannya…..”iya neng, makanya kalo mau mesum jangan dikantor..sekalian ajak pak bos kalo mau hehehe”, seringai ujang sambil melirik dari kaca spion….Vie menahan tangis dan membayangkan akan apa yang terjadi selanjutnya…..
0 komentar:
Posting Komentar