07.42

Friska dan Ayah Angkatnya

Diposting oleh Miss Horny |

Cerita ini adalah pengalaman seorang pelacur yang saya temui di Geylang, Singapura. Sungguh mengejutkan sekali karena dia berasal dari Jakarta dan karena nasib dia yang nahas sekali, dia akhirnya menjadi seorang wanita malam di negara Singapura. Dia menceritakan pengalamannya ketika dia telah bercinta dengan saya dan saat itu saya sedang menunggu teman saya yang sedang dilayani oleh wanita lain yang kebetulan orang lokal.

Nama wanita itu adalah Friska. Friska adalah seorang yatim piatu dan dia sejak kecil sudah dipelihara oleh sebuah rumah yatim piatu X. Disaat tinggal bersama anak-anak lainnya di rumah panti asuhan itu, Friska tidak merasakan kesedihan setelah ditinggal oleh orang tuanya sewaktu dia masih bayi karena kebahagiaan dan rasa aman yang diberikan oleh pembimbing. Namun demikian, kehidupannya mulai berubah sewaktu dia berumur 13 tahun saat dia mulai diadopsi oleh pasangan Ibu Yuni dan Bapak Irwan.

Setelah Ibu Yuni dan Bapak Irwan mengurusi semua surat-surat yang berhubungan dengan Friska Suryani, akhirnya Friska ikut dengan mereka ke rumahnya yang baru. Rumah Ibu Yuni dan Bapak Irwan sangat besar karena mereka termasuk orang strata atas. Keluarga Ibu Yuni dan Bapak Irwan menganggap Friska Suryani sebagai anaknya sendiri dan mengasuhnya dengan penuh kasih.

Tepat sewaktu Friska Suryani berumur 16 tahun, Ibu Yuni yang Friska anggap sebagai ibunya sendiri meninggal dunia akibat kanker yang menyerang otak tengahnya. Di penguburan Ibu Yuni, Friska hanya berdiam diri dan memandang makam Ibu Yuni dengan penuh kesedihan dan begitu pula dengan Bapak Irwan. Bapak Irwan merasa tertekan sekali dengan kematian istrinya yang sangat dia sayangi.

Semenjak kematian istrinya, kehidupan Bapak Irwan telah berubah. Kehidupannya sebagai seorang Direktur Muda di kantornya yang penuh dedikasi dan dipenuhi oleh figur ayah telah berubah menjadi seorang laki-laki buaya yang selalu membawa minuman keras dan perempuan malam setiap kali dia pulang kantor. Friska hanya berdiam diri melihat perubahan total ayah tirinya itu, begitu pula dengan pembantu-pembantu yang telah setia menemani keluarga itu sebelum Ibu Yuni meninggal dunia. Bentakan-bentakan dan perlakuan kasar yang diberikan oleh Bapak Irwan kepada supir dan pembantu rumah tangganya membuat mereka menjadi tidak betah bekerja di situ dan akhirnya hanya tinggal Bapak Irwan dan Friska Suryani yang tinggal di rumah itu.

Suatu malam, Bapak Irwan pulang ke rumah dengan kondisi tubuh yang sangat payah. Sambil berjalan tergopoh-gopoh dan memegang Whiskey di tangan kirinya, dia membanting pintu rumahnya dengan keras dan berteriak-teriak memanggil Friska, "Friskaa.., kemarii." Dia terjatuh ke atas sofa yang terletak di dekat pintu masuk lalu membuka dasi dan kemeja kerjanya. Tak lama kemudian, Friska turun dari lantai atas rumahnya untuk menemui Bapak Irwan yang sedang on karena minuman keras yang mungkin dicampur dengan ecstacy.

Friska mendekati ayah tirinya dengan penuh ketakutan karena melihat kondisi ayah tirinya yang sedang mabuk itu. Tampang ramah Bapak Irwan yang biasanya Friska sukai telah berubah menjadi sebuah tampang sangar yang penuh dengan nafsu-nafsu setan di dalamnya. Dengan keadaannya yang sedang mabuk, Bapak Irwan menyuruh Friska untuk memijat punggung Bapak Irwan yang dia rasakan pegal. Sebagai seorang anak angkat, Friska menuruti perintah ayah angkatnya dan dengan jari-jarinya yang lentik, dia mulai memijat-mijat punggung ayah angkatnya. Rupanya, tanpa sepengetahuan Friska, pijatan-pijatan Friska telah membangkitkan nafsu birahi.

Pak Irwan menjadi lupa daratan bahwa Friska adalah anak angkatnya karena dengan kekuatannya, dia memegang tangan-tangan lentik Friska yang sedang memijatnya dan menciumnya. Dengan refleks, Friska menarik tangannya yang sedang diciumi oleh ayah angkatnya dan itu membuat Pak Irwan menjadi berang. Dia tidak menyadari bahwa orang yang di hadapannya adalah anak angkatnya yang baru berusia 16 tahun, sedangkan Pak Irwan baru saja melewati ulang tahunnya yang ke 49. Sungguh jauh perbedaannya tetapi nafsu setan telah menguasai hati nuraninya. Dengan penuh ketakutan, Friska menjauhi ayah angkatnya tetapi rupanya kekuatan Pak Irwan telah berhasil menguasai Friska. Di atas tangga, Pak Irwan menindih tubuh Friska yang sintal dan dia menciumi leher Friska yang jenjang.

Sambil mengucurkan air mata, Friska menyesali kenapa dia bersedia turun sewaktu dipanggil tadi dan jika dia tidak memijat ayah angkatnya, hal seperti ini tidak perlu terjadi. Rupanya tangisan Friska tidak merubah keadaan karena sewaktu lamunan Friska buyar, dia menyadari bahwa dia sekarang tidak berbusana lagi karena Pak Irwan telah menelanjanginya dan sekarang dia hanya dapat melihat sosok ayah angkatnya yang sedang membuka pakaiannya dan dia akhirnya dapat melihat kemaluan ayah angkatnya yang cukup besar dan Friska tidak pernah melihat batang kemaluan dalam bentuk apapun selama hidupnya.

Pak Irwan mulai mendekati anak angkatnya yang sedang menangis, "Jangan takut Friska, sekarang Ayah akan memberikan kamu kebahagiaan yang pasti belum pernah kamu terima dari siapapun." Selesai dia mengucapkan kata-kata itu, Pak Irwan langsung menjilati lubang kemaluan Friska dengan ganasnya dan dia tidak peduli dengan tangisan dan teriakan Friska. "Jangan, Ayah.. Jangan lakukan.." Friska tidak bisa melakukan apa-apa akan tetapi rupanya Friska merasakan sesuatu kenikmatan di saat lidah-lidah Pak Irwan menyapu liang kenikmatan dan klitorisnya, sesuatu perasaan yang dia belum pernah nikmati selama hidupnya. Dia merasakan sesuatu yang sangat geli dan nikmat. "Jangan Yah....Ouch....Ingat Yah....Shshhh...." Isakan tangis Friska mendadak berubah total menjadi desahan-desahan yang sesekali memanjang dan tanpa dia sadari rupanya dia menjadi lupa daratan dan dia seakan mendorong-dorong kepala ayah angkatnya supaya dia bisa merasakan kenikmatan maksimal dari ayah angkatnya.

Rupanya ini membuat Pak Irwan menjadi sangat terangsang dan kemudian dia mengangkat tubuh anak angkatnya sambil mencium bibir Friska "Mmh...ahhh..." Friska hanya mendesah pasrah mendapat perlakuan seperti itu. Lalu Ayah angkatnya membawanya ke ranjang yang biasanya dia gunakan untuk bercinta dengan almarhum istrinya. Pak Irwan meletakkan Friska di atas ranjang dan kemudian dia bergerak maju, mengarahkan batang kemaluannya ke atas bibir Friska yang mungil dan menyuruh Friska untuk mengulumnya. Dengan perasaan jijik, ketakutan dan sedikit rasa birahi yang dia sendiri tidak mengerti, Friska mulai menjilati batang kemaluan ayah angkatnya "Mmmhhh....oh...Mmhhh" dan membuat Pak Irwan menjadi refleks untuk memijat-mijat payudara Friska yang sudah cukup besar untuk gadis berusia 16 tahun.

Pijatan Pak Irwan membuat Friska menjadi terpancing gairahnya dan membuat dia mempercepat gerakan kuluman di kemaluan Pak Irwan. Sekarang Friska menjadi tidak ketakutan seperti tadi dan tampaknya dia mulai menyukai permainan yang dilakukan oleh Pak Irwan. "Ahh....Oohhhhh...." Bermenit-menit lamanya Friska menghisap-hisap batang kemaluan Pak Irwan seperti sewaktu Ibu Yuni memberikan dia permen lolly semasa hidupnya. "Aaacchhhh....." Tiba-tiba tubuh Pak Irwan menjadi gemetar dan dia berteriak sambil batang kemaluannya memuntahkan cairan sperma ke dalam mulut Friska yang mungil. Friska merasakan jijik yang amat sangat karena pengaruh bau alami yang muncul dari sperma itu tapi Pak Irwan memaksanya untuk menelan sehingga Friska tidak mempunyai pilihan selain menelan cairan itu.

Friska menganggap permainan itu telah selesai. Sayang sekali, dugaan Friska salah karena Pak Irwan tanpa Friska ketahui adalah seseorang yang cukup hiperseks. Setelah dia puas memuntahkan cairannya ke dalam mulut Friska, dia menggosok-gosokkan batang kemaluannya sehingga batang kemaluannya menjadi semakin membesar dan membuat Pak Irwan ingin berbuat lebih jauh. Dengan nafsunya yang mulai bangkit kembali, Pak Irwan berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kenikmatan Friska dan Friska hanya dapat melihatnya dengan wajah polos yang penuh ketakutan yang amat sangat. "Aahhh...jangan Yah.....ahhh.." Dia merasakan ketakutan karena dia melihat bahwa batang kemaluan ayah angkatnya yang cukup besar sedang berusaha memasuki perawannya yang lubangnya tentu masih sempit.

"Ach...sakit..Yah....", Friska menjerit saat batang kemaluan besar Pak Irwan masuk ke dalam liang kenikmatan Friska dan membuat Friska menjadi berteriak histeris karena kesakitan yang amat sangat dan terbukti karena darah segar perawannya mulai membasahi sprei ranjang Pak Irwan. Sambil mendiamkan batang kemaluannya di dalam liang kewanitaan Friska, Pak Irwan mencium payudara Friska "Mmmhhh....." yang membuat gairah yang Friska tidak mengerti apa itu menjadi bangkit kembali dan Friska ingin segera merasakan lebih dari apa yang dia rasakan sekarang.

Mendadak Friska menjadi liar, dia mendekap ayah angkatnya dan menaik-turunkan pantatnya secara otomatis sehingga menimbulkan kenikmatan tersendiri bagi Pak Irwan. Hal ini membuat permainan mereka semakin menjadi Hot karena disaat pantat Friska naik, Pak Irwan mengikutinya dengan posisi menurunkan pantatnya. "Ah...Ah...Ooohhh....Yah..." tanpa disadari Friska merintih nikmat. Hal ini tentunya menyebabkan kenikmatan sendiri bagi Pak Irwan, begitu pula dengan Friska. Permainan mereka menjadi menggila karena sekarang Friska mulai mendesis-desis seperti ular yang kepanasan sedangkan Pak Irwan mulai berteriak kenikmatan, "Ooohh", karena menindih putri angkatnya dengan batang kemaluannya yang sedang dipijat-pijat oleh lubang kemaluan anak angkatnya.

Gerakan Friska dan Pak Irwan yang naik turun itu akhirnya menghasilkan sesuatu untuk Friska karena dia merasakan ada sesuatu yang hendak meledak di dalam dirinya dan di saat batang kemaluan Pak Irwan menyodok lubang kewanitaannya yang paling dalam, "Ouuuccchhhh....Aaahhhh.....Ayaaaahhhhh....." Erang Friska yang akhirnya meledakkan cairan kewanitaannya dan dia merasakan suatu sensasi kenikmatan yang belum pernah dia nikmati selama 16 tahun dan dia mulai menyukainya karena di saat dia klimaks tersebut, dia langsung memeluk ayah angkatnya dan menciumi Pak Irwan dengan penuh nafsu sehingga membuat Pak Irwan menjadi semakin liar dalam bersenggama.

Berjam-jam lamanya dan berkali-kali Friska merasakan kenikmatan dunia yang belum pernah dia rasakan dan sampai akhirnya..."Oooouuuuhhhhhhh......" Ayah angkatnya melenguh panjang dan Friska merasakan cairan hangat ayah angkatnya memenuhi rahimnya dan membuat tubuh ayah angkatnya kejang untuk beberapa kali karena kenikmatan yang baru saja diterima dari anak angkatnya. Friska memeluk ayah angkatnya karena cairan sperma ayah angkatnya begitu hangat membasahi liang kewanitaannya dan dia dapat melihat dengan jelas bahwa sekarang cairan Pak Irwan telah menyatu dengan darah perawannya yang mulai mengering.

Kejadian itu tidak terjadi sekali saja karena sekarang Friska mulai menyukai apa yang disebut dengan senggama. Bahkan, Pak Irwan telah mengajari putri angkatnya gaya-gaya baru yang selalu dipraktekkan dengan almarhum istrinya yang membuat istrinya semakin sayang kepada Pak Irwan. Kegilaan Pak Irwan dan anak angkatnya terjadi terus-menerus sampai di suatu ketika Pak Irwan harus meninggalkan dunia ini karena kecelakaan lalu lintas dan nasib Friska, si anak yatim piatu itu tidak sampai di situ karena perselingkuhannya dengan Pak Irwan membuahkan sesuatu di dalam rahimnya.

Friska hamil 2 bulan dan dengan segala kekayaan dari penjualan rumah dan isinya, Friska memulai hidup baru di Singapura dan karena biaya hidup di Singapura yang tinggi, dia mati-matian menjadi seorang perempuan malam yang selalu menunggu laki-laki yang bersedia memberikan dia beberapa ratus dollar untuk menghidupi dirinya dan bayinya.

TAMAT

1 komentar:

Unknown mengatakan...

David, alamat Jakarta
Chinese - indo, kulit putih, bersih, terawat
Umur 23thn, bisa liat ktp asli
Service Jilmek, full atas bawah smpai puas, rahasia aman privacy
Untuk Tante, Ibu yg minat booking bs call di : 0812 8722 8068 (Serius & Call only)

J) ;)) ;;) :D ;) :p L( J L :X =(( :-o :-/ :-* K 8-} J] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Blog Widget by LinkWithin
Grab this Widget ~ Blogger Accessories
Subscribe