06.33

Keponakanku Pemuas Nafsu Sex-ku

Diposting oleh Miss Horny |

Bukan salahku kalau aku masih menggebu-gebu dalam berhubungan seks. Sayangnya suamiku sudah uzur, kami beda umur hampir 15 tahun, sehingga dia tidak lagi dapat memberi kepuasan kepadaku. Dan bukan salahku pula kemudian aku mencari pelampiasan pada pria-pria muda di luar, untuk memenuhi hasrat seks-ku yang kian menggebu di usia kepala 3 ini. Namun sepandai-pandainya aku berselingkuh akhirnya ketahuan juga. Suamiku marah bukan kepalang memergoki aku berpelukan dengan seorang pria muda sambil telanjang bulat di sebuah motel.

Dan ultimatum pun keluar dari suamiku. Aku dilarang olehnya beraktivitas di luar rumah tanpa pengawalan. Entah itu dengan suamiku ataupun kedua anakku yang masih kecil. Tak sedikitpun aku lepas dari pengawasannya. Tommy keponakanku yang baru masuk kuliah kebetulan singgah dan sementara tinggal dirumah kami. Hasratku sering tak terlampiaskan, akibatnya aku sering uring-uringan. Memang sih aku bisa masturbasi, tapi kurang nikmat. Dua minggu berlalu aku masih bisa menahan diri.

Sebulan berlalu aku sudah stres berat. Bahkan frekuensi masturbasiku terus bertambah, sampai pernah sehari 10 kali kulakukan. Tapi tetap saja tak pernah mencapai kepuasan yang total. Aku masih butuh kemaluan laki-laki! Seperti pada pagi hari Senin, saat bangun pagi jam 8 rumah sudah sepi. Suamiku dan 2 anakku sudah pergi, dan tinggal Tommy yang ada di bawah. Aku masih belum bangkit dari tempat tidurku, masih malas-malasan untuk bangun. Tiba-tiba aku tersentak karena merasa darahku mengalir dengan cepat. Ini memang kebiasaanku saat bangun pagi, nafsu seks-ku muncul. Sebisanya kutahan-tahan, tapi selangkanganku sudah basah kuyup. Aku pun segera melorotkan CD-ku dan langsung menyusupkan dua jari tangan kananku ke lubang kemaluanku. Aku mendesis pelan saat kedua jari itu masuk, terus kukeluar-masukkan dengan pelan tapi pasti. Aku masih asyik bermasturbasi, tanpa menyadari ada sesosok tubuh yang sedang memperhatikan kelakuanku dari pintu kamar yang terbuka lebar. Dan saat mukaku menghadap ke pintu aku terkejut melihat Tommy, keponakanku, sedang memperhatikanku bermasturbasi.

Tapi anehnya aku tidak kelihatan marah sama sekali, tangan kanan masih terus memainkan kemaluanku, dan aku malah mendesah keras sambil mengeluarkan lidahku. Dan Tommy tampak tenang-tenang saja melihat kelakuanku. Aku jadi salah tingkah, tapi merasakan liang vagina yang makin basah saja, aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah Tommy. keponakanku itu masih tenang-tenang saja, padahal saat turun dari tempat tidur aku sudah melepas pakaian dan kini telanjang bulat. Aku yang sudah terbuai oleh nafsu seks tak mempedulikan statusku lagi sebagai Tantenya.

Saat kami berhadapan tangan kanan langsung meraba selangkangan keponakanku itu.
“Kamu mau bantuin Tante...., Tommy!” pintaku sambil mengelus-elus selangkangan Tommy yang sudah tegang.
Tommy tersenyum, “Tante tahu, sejak Tommy berumur 17 Tommy sudah sering membayangkan bagaimana nikmatnya kalo Tommy bercinta dengan Tante..”
Aku terperangah mendengar omongannya. "O iya.... malam ini Tante milik kamu Tom..." bisikku manja ditelinganya sambil menggigit telinganya dengan bibirku.
“Dan sering kalo Tante tidur, Tommy telanjangin bagian bawah Tante serta menjilatin kemaluan Tante.”
Aku tak percaya mendengar perkataan keponakanku ini.
“Dan kini dengan senang hati Tommy akan entot Tante sampai Tante puas!”.

Tommy langsung memegang daguku dan mencium bibirku dan melumatnya dengan penuh nafsu. "Ssshhh....Emhm....." Lidahnya menyelusuri rongga mulutku dengan ganas. Sementara kedua tangannya bergerilya ke mana-mana, tangan kiri meremas-remas payudaraku dengan lembut sementara tangan kanannya mengelus permukaan kemaluanku. "Oh...Tom...sudah lama Tante ingin merasakan ini....." Aku langsung pasrah diperlakukan keponakanku sedemikian rupa, hanya sanggup mendesah dan menjerit kecil. Puas berciuman, Tommy melanjutkan sasarannya ke kedua payudaraku. Kedua puting susuku yang sudah mengeras, kembali dihisap nya dengan lembut. Kedua permukaan payudaraku dijilati sampai mengkilat, dan aku sedikit menjerit kecil saat putingku digigitnya pelan namun mesra. Aduh, tak henti-hentinya aku mendesah akibat perlakuan Tommy. Ciuman Tommy berlanjut ke perut, dan keponakanku itu pun berjongkok sementara aku tetap berdiri. Aku tahu apa yang akan Tommy lakukan dan ini adalah bagian di mana aku sering orgasme. Yah, aku paling tak tahan kalau kemaluanku di oral seks.

Tommy tersenyum sebentar ke arahku, sebelum mulutnya mencium permukaan lubang kemaluanku. Lidahnya pun menari-nari di liang vagina ku, membuatku melonjak bagai tersetrum. Kedua tanganku terus memegangi kepalanya yang tenggelam di selangkanganku, saat lidahnya menjilati klitorisku dengan lembut. Dan benar saja, tak lama kemudian tubuhku mengejang dengan hebatnya dan desahanku semakin keras terdengar. Tommy tak peduli, keponakanku itu terus menjilati kemaluanku yang memuncratkan cairan-cairan kental saat aku berorgasme tadi. Aku yang kelelahan langsung menuju tempat tidur dan tidur telentang. Tommy tersenyum lagi. Dia kini melucuti pakaiannya sendiri dan siap untuk menyetubuhi Tantenya dengan penisnya yang telah tegang. Tommy bersiap memasukkan penisnya ke lubang vaginaku, dan aku menahannya, “Tunggu sayang, biar Tante kulum punyamu itu sebentar.” Tommy menurut, di sodorkannya penis yang besar dan keras itu ke arah mulutku yang langsung mengulumnya dengan penuh semangat. Penis keponakanku itu kini kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sementara dia membelai rambutku dengan rasa sayang. Batangnya yang keras kujilati hingga mengkilap.

“Sekarang kau boleh entotin Tante, Tom..” kataku setelah puas mengulum penisnya. Tommy hanya mengangguk. Penisnya segera dibimbing menuju lubang kemaluan ku. Vaginaku yang basah kuyup memudahkan penis Tommy untuk masuk ke dalam dengan mulus. “Ahh.. Tomm!” aku mendesah saat penis Tommy amblas dalam kemaluanku. Tommy lalu langsung menggenjot tubuhnya dengan cepat, lalu berubah lambat tapi pasti. "Ouch...Tom.....terus Tom.....nikmat......Puasin Tante Tom..." Diperlakukan begitu kepalaku berputar-putar saking nikmatnya. Apalagi Tommy seringkali membiarkan kepala penisnya menggesek-gesek permukaan kemaluanku sehingga aku kegelian. Berbagai macam posisi diperagakan oleh Tommy, mulai dari doggy style sampai tradisional membuatku orgasme berkali-kali. Tapi dia belum juga ejakulasi membuatku penasaran dan bangga. Ini baru "suami' yang perkasa.

Dan baru saat aku berada di atas tubuhnya, Tommy mulai kewalahan. "Shsh....ah....Tante....terus...." Goyangan pinggulku langsung memacunya untuk mencapai puncak kenikmatan. "Ouch....Tommy keluar Tante...Ooooohhhhhhhh" Tommy melenguh panjang dan memeluk tubuh telanjangku dengan erat, saat itu pula air mani keponakanku itu membasahi kemaluanku dan masuk ke rahimku dengan derasnya, membuatku kembali orgasme untuk yang kesekian kalinya "Ouch...Tom....Tante juga keluar lagi....aaaaaaaaaaaaahhhhhh......". Selangkanganku kini sudah banjir tidak karuan bercampur aduk antara mani Tommy dengan cairanku sendiri. Tommy masih memelukku dan mencium bibirku dengan lembut. Dan kami terus bermain cinta sampai siang dan baru berhenti saat anakku pulang dari sekolah. Sejak saat itu aku tak lagi stress karena sudah mendapat pelampiasan dari keponakanku. Setiap saat aku selalu dapat memuaskan nafsuku yang begitu besar. Dan tidak seorang pun mengetahui kecuali kami berdua.

TAMAT

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Jancok

Black mengatakan...

Jancok

Unknown mengatakan...

David, alamat Jakarta
Chinese - indo, kulit putih, bersih, terawat
Umur 23thn, bisa liat ktp asli
Service Jilmek, full atas bawah smpai puas, rahasia aman privacy
Untuk Tante, Ibu yg minat booking bs call di : 0812 8722 8068 (Serius & Call only)

J) ;)) ;;) :D ;) :p L( J L :X =(( :-o :-/ :-* K 8-} J] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Blog Widget by LinkWithin
Grab this Widget ~ Blogger Accessories
Subscribe