07.52

Oomku menyetubuhiku

Diposting oleh Miss Horny |

Namaku Yessi, Oh ya, kata temen-temen sih aku memiliki wajah yang cantik, dengan rambut sebahu, kulitku kuning langsat, tinggi 163 cm, dengan tubuh yang langsing dan seksi. Aku ingin menceritakan pengalaman seksku yang pertama justru dari Oomku sendiri. Peristiwa yang tak kuduga ini terjadi ketika aku baru saja akan masuk kelas 1 SMA, aku tinggal di Tangerang. Oomku itu bernama Bayu. Karena hubungan yang sudah sangat dekat dengan Om Bayu, ia sudah dianggap seperti papaku sendiri. Om Bayu wajahnya sangat tampan, wajahnya tampak jauh lebih tua dari aku, karena memang usianya berbeda agak jauh. Usia Om Bayu ketika itu sekitar 34 tahun. Selain tampan, Om Bayu memiliki tubuh yang tinggi tegap dengan sedikit bungkuk.

Kejadian ini bermula ketika liburan semester. Waktu itu kedua orang tuaku harus pergi ke Keluar kota karena ada perayaan pernikahan saudara. Karena aku dan Om Bayu cukup dekat, maka aku minta kepada orang tuaku untuk menginap saja di rumah Om Bayu yang tidak jauh dari rumahku selama 5 hari itu. Om Bayu belum menikah, dia seorang karyawan perusahaan swasta. Hari-hari pertama kulewati dengan ngobrol-ngobrol sambil bercanda-ria, setelah pulang kerja Om Bayu santai. Untuk melewatkan waktu, sering juga kami bermain bermacam permainan seperti halma atau monopoli.

Ketika suatu hari, setelah makan siang, tiba-tiba Om Bayu berkata kepadaku, "Yessi... bantuin Oom ya praktek dokter.., sekalian Yessi, Om periksa beneran, mumpung gratis".

Memang Om Bayu pernah kuliah di farmasi, namun putus di tengah jalan karena kesulitan biaya kuliah.

"Ayoo...", sambutku dengan polos tanpa curiga.

Kemudian Om Bayu mengajakku ke kamarnya, lalu mengambil sesuatu dari lemarinya, rupanya ia mengambil stetoskop, mungkin bekas yang dipakainya ketika kuliah dulu.

"Nah Yessi, kamu buka deh bajumu, terus tiduran di ranjang".

Mula-mula aku agak ragu-ragu. Tapi setelah melihat mukanya yang bersungguh-sungguh akhirnya aku menurutinya.

"Baik Om", kataku, lalu aku membuka kaosku, dan mulai hendak berbaring.

Namun Om Bayu bilang, "Lho... Bra-nya sekalian dibuka dong.. biar Om gampang meriksanya".

Aku yang waktu itu masih polos, dengan lugunya aku membuka Bra-ku, sehingga kini terlihatlah buah dadaku yang masih mengkal.

"Wah... kamu memang benar-benar cantik Yess...", kata Om Bayu.

Kulihat matanya tak berkedip memandang buah dadaku dan aku hanya tertunduk malu.

Setelah telentang di atas ranjang, dengan hanya memakai rok mini saja, Om Bayu mulai memeriksaku. Mula-mula ditempelkannya stetoskop itu di dadaku, rasanya dingin, lalu Om Bayu menyuruhku bernafas sampai beberapa kali, setelah itu Om Bayu mencopot stetoskopnya. Kemudian sambil tersenyum kepadaku, tangannya menyentuh lenganku, lalu mengusap-usapnya dengan lembut.

"Waah... kulit kamu halus ya, Yess... kamu pasti rajin merawatnya", katanya.

Aku diam saja, aku hanya merasakan sentuhan dan usapan lembut Om Bayu. Kemudian usapan itu bergerak naik ke pundakku. Setelah itu tangan Om Bayu merayap mengusap perutku. Aku hanya diam saja merasakan perutku diusap-usapnya, sentuhan Om Bayu benar-benar terasa lembut. Dan lama-kelamaan terus terang aku mulai jadi agak terangsang dan terlena oleh sentuhannya, sampai-sampai bulu tanganku merinding dibuatnya. Lalu Om Bayu menaikkan usapannya ke pangkal bawah buah dadaku yang masih mengkal itu, mengusap mengitarinya, lalu mengusap buah dadaku. Ih... baru kali ini aku merasakan yang seperti itu, rasanya halus, lembut, dan geli, bercampur menjadi satu. Namun tidak lama kemudian, Om Bayu menghentikan usapannya. Dan aku kira... yah hanya sebatas ini perbuatannya. Tapi kemudian Om Bayu bergerak ke arah kakiku.

"Nah.. sekarang Om periksa bagian bawah yah...", katanya.

Setelah diusap-usap seperti tadi yang terus terang membuatku agak terangsang, aku hanya bisa mengangguk pelan saja. Saat itu aku masih mengenakan rok miniku, namun tiba-tiba tangan Om Bayu masuk kedalam rok miniku sambil disingkapnya rok mini keatas dan menyentuh Memekku lalu meloloskan celana dalamku. Tentu saja aku kaget setengah mati.

"Ih... Om kok celana dalam Yessi dibuka...?", kataku dengan gugup.

"Lho... kan mau diperiksa.. pokoknya Yessi tenang aja...", katanya dengan suara lembut sambil tersenyum, namun tampaknya mata dan senyum Om Bayu penuh dengan maksud tersembunyi. Tetapi saat itu aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

Setelah celana dalamku diloloskan oleh Om Bayu, dia duduk bersimpuh di hadapan kakiku. Matanya tak berkedip menatap Memekku yang masih mungil dan polos seperti anak bayi. Lalu kedua kakiku dinaikkan ke pahanya, sehingga pahaku menumpang di atas pahanya. Lalu Om Bayu mulai mengelus-elus betisku, halus dan lembut sekali rasanya, lalu diteruskan dengan perlahan-lahan meraba-raba pahaku bagian atas, lalu ke paha bagian dalam. Hiii... aku jadi merinding rasanya.

"Ooomm...", suaraku lirih.

"Tenang sayang.. pokoknya nanti kamu merasa nikmat...", katanya sambil tersenyum.

Om Bayu lalu mengelus-elus selangkanganku, perasaanku jadi makin tidak karuan rasanya. Kemudian dengan jari tengahnya Om Bayu menggelus-elus bibir Memekku dari bawah ke atas.

"Aahh... Oooomm...", jeritku lirih.

"Sssstt... hmm... nikmat.. kan...?", katanya.

Mana mampu aku menjawab, malahan Om Bayu mulai meneruskan lagi menggelus memekku dengan jarinya berulang-ulang. Tentu saja ini membuatku makin tidak karuan, aku menggelinjang-gelinjang, menggeliat-geliat kesana kemari.

"Ssstthh... aahh... Ooomm... aahh...", eranganku terdengar lirih, dunia serasa berputar-putar, kesadaranku bagaikan terbang ke langit. Memekku rasanya sudah basah sekali karena aku memang benar-benar sangat terangsang sekali.

Setelah Om Bayu merasa puas dengan permainan jarinya, dia menghentikan sejenak permainannya itu, tapi kemudian wajahnya mendekati wajahku. Aku yang belum berpengalaman sama sekali, dengan pikiran yang antara sadar dan tidak sadar, hanya bisa melihatnya pasrah tanpa mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. Wajahnya semakin dekat, kemudian bibirnya mendekati bibirku, lalu ia mengecupku dengan lembut, rasanya geli, lembut, dan basah. Namun Om Bayu bukan hanya mengecup, ia lalu melumat habis bibirku sambil memainkan lidahnya. Hiii... rasanya jadi makin geli... apalagi ketika lidah Om Bayu memancing lidahku, sehingga aku tidak tahu kenapa, secara naluri jadi terpancing, sehingga lidahku dengan lidah Om Bayu saling bermain, membelit-belit, tentu saja aku jadi semakin nikmat kegelian.

Kemudian Om Bayu mengangkat wajahnya dan memundurkan badannya. Entah permainan apa lagi yang akan diperbuatnya pikirku, aku toh sudah pasrah. Dan eh... gila... tiba-tiba badannya dimundurkan ke bawah dan Om Bayu tengkurap diantara kedua kakiku yang otomatis terkangkang. Kepalanya berada tepat di depan Memekku dan Om Bayu dengan cepat menyeruakkan kepalanya ke selangkanganku. Kedua pahaku dipegangnya dan diletakkan di atas pundaknya, sehingga kedua paha bagian dalamku seperti menjepit kepala Om Bayu. Aku sangat terkejut dan mencoba memberontak, akan tetapi kedua tangannya memegang pahaku dengan kuat, lalu tanpa sungkan-sungkan lagi Om Bayu mulai menjilati bibir Memekku.

"Aaa... Ooomm...!", aku menjerit, walaupun lidah Om Bayu terasa lembut, namun jilatannya itu terasa menyengat Memekku dan menjalar ke seluruh tubuhku. Namun Om Bayu yang telah berpengalaman itu, justru menjilati habis-habisan bibir Memekku, lalu lidahnya masuk ke dalam lubang kewanitaanku, dan menari-nari di dalamnya. Lidah Om Bayu mengait-ngait kesana kemari menjilat-jilat seluruh dinding Memekku. Tentu saja aku makin menjadi-jadi, badanku menggeliat-geliat dan terhentak-hentak, sedangkan kedua tanganku mencoba mendorong kepalanya dari Memekku. Akan tetapi usahaku itu sia-sia saja, Om Bayu terus melakukan aksinya dengan Hasrat yang bergelora. Aku hanya bisa mendesah-desah tidak karuan.

"Aahh... Ooomm... jaangan... jaBayunn... teeerruskaan... ituu... aa... aaku... nndaak... maauu.. geellii... stooopp... nga tahaann... aahh!".

Aku menggelinjang-gelinjang seperti kesurupan, menggeliat kesana kemari antara mau dan tidak. Biarpun ada perasaan menolak akan tetapi rasa geli bercampur dengan kenikmatan yang teramat sangat mendominasi seluruh badanku. Om Bayu dengan kuat memeluk kedua pahaku diantara pipinya, sehingga walaupun aku menggeliat kesana kemari namun Om Bayu tetap mendapatkan yang diinginkannya. Jilatan-jilatan Om Bayu benar-benar membuatku bagaikan orang lupa daratan. Memekku sudah benar-benar banjir dibuatnya. Hal ini membuat Om Bayu menjadi semakin bergairah, ia bukan cuma menjilat-jilat, bahkan menghisap, menyedot-nyedot Memekku. Cairan lendir Memekku bahkan disedot Om Bayu habis-habisan. Sedotan Om Bayu di Memekku sangat kuat, membuatku jadi semakin kelonjotan.

Kemudian Om Bayu sejenak menghentikan jilatannya. Dengan jarinya ia membuka bibir Memekku, lalu disorongkan sedikit ke atas. Aku saat itu tidak tahu apa maksud Om Bayu, rupanya Om Bayu mengincar itil/clitorisku. Dia menjulurkan lidahnya lalu dijilatnya itil/clitorisku.

"Aahh...", tentu saja aku menjerit keras sekali. Aku merasa seperti kesetrum karena ternyata itu bagian yang paling sensitif buatku. Begitu kagetnya aku merasakannya, aku sampai mengangkat pinggulku. Om Bayu malah menekan pahaku ke bawah, sehingga pantatku nempel lagi ke kasur, dan terus menjilati itil/clitorisku sambil dihisap-hisapnya.

"Aa... Ooomm... aauuhh... aahh… !", desahku semakin menggila.

Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang teramat sangat, yang ingin keluar dari dalam Memekku, seperti mau pipis, dan aku tak kuat menahannya, namun Om Bayu yang sepertinya sudah tahu, malahan menyedot itil/clitorisku dengan kuatnya.

"Ooomm... aaah… !", tubuhku terasa tersengat tegangan tinggi, seluruh tubuhku menegang, tak sadar kujepit dengan kuat pipi Om Bayu dengan kedua pahaku di selangkanganku. Lalu tubuhku bergetar bersamaan dengan keluarnya cairan kental dari Memekku banyak sekali, dan tampaknya Om Bayu tidak menyia-nyiakannya. Disedotnya Memekku, dihisapnya seluruh cairan yang kental itu yang keluar dari Memekku. Tulang-tulangku terasa luluh lantak, lalu tubuhku terasa lemas sekali. Aku tergolek lemas.

Om Bayu kemudian bangun dan mulai melepaskan pakaiannya. Aku, yang baru pertama kali mengalami orgasme, merasakan badanku lemas tak bertenaga, sehingga hanya bisa memandang saja apa yang sedang dilakukan oleh Om Bayu. Mula-mula Om Bayu membuka kemejanya yang dilemparkan ke sudut kamar, kemudian secara cepat dia melepaskan celana panjangnya, sehingga sekarang dia hanya memakai Celana Dalam saja. Aku agak ngeri juga melihat badannya yang tinggi besar itu tidak berpakaian. Akan tetapi ketika tatapan mataku secara tak sengaja melihat ke bawah, aku sangat terkejut melihat tonjolan besar yang masih tertutup oleh Celana Dalamnya, mencuat ke depan. Kedua tangan Om Bayu mulai menurunkan Celana Dalamnya ke bawah secara perlahan-lahan, sambil matanya terus menatapku.

Pada waktu badannya membungkuk untuk mengeluarkan Celana Dalamnya dari kedua kakinya, aku belum melihat apa-apa, akan tetapi begitu Om Bayu berdiri tegak, darahku mendadak serasa berhenti mengalir dan mukaku menjadi pucat karena terkejut melihat benda yang berada diantara kedua paha atas Om Bayu. Benda tersebut bulat, panjang dan besar dengan bagian ujungnya yang membesar bulat berbentuk topi baja tentara. Benda bulat panjang tersebut berdiri tegak menantang ke arahku, panjangnya kurang lebih 17 cm dengan lingkaran sebesar 3 cm bagian batangnya dilingkarin urat yang menonjol berwarna biru, bagian ujung kepalanya membulat besar dengan warna merah kehitam-hitaman mengkilat dan pada bagian tengahnya berlubang dimana terlihat ada cairan pada ujungnya. Rupanya begitu yang disebut TITIT laki-laki, tampaknya menyeramkan. Aku menjadi ngeri, sambil menduga-duga, apa yang akan dilakukan Om Bayu terhadapku dengan Tititnya itu.

Melihat ekspresi mukaku itu, Om Bayu hanya tersenyum-senyum saja dan tangan kirinya memegang batang Tititnya, sedangkan tangan kanannya mengelus-elus bagian kepala Tititnya yang kelihatan makin mengkilap saja. Om Bayu kemudian berjalan mendekat ke arahku yang masih telentang lemas di atas tempat tidur. Kemudian Om Bayu menarik kedua kakiku, sehingga menjulur ke lantai sedangkan pantatku berada tepat di tepi tempat tidur. Kedua kakiku dipentangkannya, sehingga kedua pahaku sekarang terbuka lebar. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, karena badanku masih terasa lemas. Mataku hanya bisa mengikuti apa yang sedang dilakukan oleh Om Bayu.

Kemudian dia mendekat dan berdiri tepat diantara kedua pahaku yang sudah terbuka lebar itu. Dengan berlutut di lantai di antara kedua pahaku, Tititnya tepat berhadapan dengan Memekku yang telah terkangkang itu. Tangan kirinya memegang pinggulku dan tangan kanannya memegang batang Tititnya. Kemudian Om Bayu menempatkan kepala Tititnya pada bibir Memekku yang belahannya kecil dan masih tertutup rapat. Kepala Tititnya yang besar itu mulai dielus-elus di sepanjang alur bibir Memekku, sambil ditekannya perlahan-lahan. Suatu perasaan aneh mulai menjalar ke keseluruhan tubuhku, badanku terasa terlena dan Memekku terasa mulai mengembung montok. Aku agak menggeliat-geliat kegelian atas perbuatan Om Bayu itu dan rupanya reaksiku itu makin membuat Om Bayu makin terangsang. Dengan mesra Om Bayu memelukku, lalu mengecup bibirku.

"Gimana Yess... nikmat kan...?", bisik Om Bayu mesra di telingaku, namun aku sudah tak mampu menjawabnya. Nafasku tinggal satu-satu, aku hanya bisa mengangguk sambil tersipu malu. Aku sudah tidak berdaya diperlakukan begini oleh Om Bayu dan tidak pernah kusangka, karena sehari-hari Om Bayu sangat sopan dan ramah.

Selanjutnya tangan Om Bayu yang satu merangkul pundakku dan yang satu di bawah memegang Tititnya sambil dielus-elus di bibir Memekku. Hal ini makin membuatku menjadi lemas ketika merasakan Titit yang besar menyentuh bibir Memekku. Aku merasa takut tapi kalah dengan nikmatnya permainan Om Bayu, di samping pula ada perasaan bingung yang melanda pikiranku. Titit Om Bayu yang besar itu sudah amat keras dan kakiku makin direnggangkan oleh Om Bayu sambil salah satu dari pahaku diangkat sedikit ke atas. Aku benar-benar setengah sadar dan pasrah tanpa bisa berbuat apa-apa. Kepala Tititnya mulai ditekan masuk ke dalam lubang Memekku dan dengan sisa tenaga yang ada, aku mencoba mendorong badan Om Bayu untuk menahan masuknya Tititnya itu, tapi Om Bayu bilang tidak akan dimasukkan semua cuma ditempelkan saja. Saya membiarkan Tititnya itu ditempelkan di bibir Memekku.

Tapi selang tak lama kemudian perlahan-lahan Tititnya itu ditekan-tekan ke dalam lubang kewanitaanku, sampai kepala Tititnya sedikit masuk ke bibir dan lubang Memekku. Memekku menjadi sangat basah, dengan sekali dorong kepala Titit Om Bayu ini masuk ke dalam lubang Memekku. Gerakan ini membuatku terkejut karena tidak menyangka Om Bayu akan memasukan Tititnya ke dalam Memekku seperti apa yang dikatakan olehnya. Hujaman Titit Om Bayu ini membuat Memekku terasa mengembang dan sedikit sakit. Seluruh kepala Titit Om Bayu sudah berada di dalam lubang kewanitaanku dan selanjutnya Om Bayu mulai menggerakkan kepala Tititnya masuk dan keluar dan selang sesaat aku mulai menjadi biasa lagi. Perasaan nikmat dan geli bercampur jadi satu mulai menjalar ke seluruh tubuhku, terasa ada yang mengganjal dan membuat Memekku serasa penuh dan besar.

Tanpa sadar dari mulutku keluar suara, "Ssshh... ssshh... aahh… ooohh... Ooomm... Ooomm... eennaak... eennaak… !"

Aku mulai terlena saking nikmatnya dan pada saat itu, tiba-tiba Om Bayu mendorong Tititnya dengan cepat dan kuat, sehingga penisnya menerobos masuk lebih dalam lagi dan akupun menjerit karena terasa sampai pada bagian dalam Memekku oleh Titit Om Bayu yang terasa membelah Memekku.

"Aadduuhh... saakkiiitt... Ooomm... sttooopp… sttooopp... jaangaan... diterusin", aku meratap dan kedua tanganku mencoba mendorong badan Om Bayu, tapi sia-sia saja.

Om Bayu mencium bibirku dan tangannya yang lain mengelus-elus buah dadaku untuk menutupi teriakan dan menenangkanku. Tangannya yang lain menahan bahuku sehingga aku tidak dapat berkutik. Badanku hanya bisa menggeliat-geliat dan pantatku kucoba menarik ke atas tempat tidur untuk menghindari tekanan Titit Om Bayu ke dalam liang Memekku. Tapi karena tangan Om Bayu menahan pundakku maka aku tidak dapat menghindari masuknya Titit Om Bayu lebih dalam ke liang Memekku. Rasa sakit masih terasa olehku dan Om Bayu membiarkan Tititnya diam saja tanpa bergerak sama sekali untuk membuat kemaluanku terbiasa dengan penisnya yang besar itu.

"Om... kenapa dimasukkan semua… kan... janjinya hanya digosok-gosok saja?", kataku dengan memelas, tapi Om Bayu tidak bilang apa-apa hanya senyum-senyum saja.

Aku merasakan Titit Om Bayu itu terasa besar dan mengganjal rasanya memadati seluruh relung-relung di dalam Memekku. Serasa sampai ke perutku karena panjangnya Titit Om Bayu tersebut. Waktu Aku mulai tenang, Om Bayu kemudian mulai memainkan pinggulnya maju mundur sehingga Tititnya memompa Memekku. Badanku tersentak-sentak dan menggelepar-gelepar, sedang dari mulutku hanya bisa keluar suara, "Ssshh... ssshh... ooohh... ooohh…" "Ssshh... ssshh... aahh… ooohh... Ooomm... Ooomm... eennaak... eennaak… !"

Dan tiba-tiba perasaan dahsyat melanda keseluruhan tubuhku. Bayangan hitam menutupi seluruh pandanganku. Sesaat kemudian kilatan cahaya serasa berpendar di mataku. Sensasi itu sudah tidak bisa dikendalikan lagi oleh pikiran normalku. Seluruh tubuhku diliputi sensasi yang begitu nikmat dan siap meledak. Buah dadaku terasa mengeras dan puting susuku menegang ketika sensasi itu kian menguat, membuat tubuhku terlonjak-lonjak di atas tempat tidur. Seluruh tubuhku meledak dalam sensasi, jari-jariku menggengam alas tempat tidur erat-erat. Tubuhku bergetar, mengejang, meronta di bawah tekanan tubuh Om Bayu ketika aku mengalami orgasme yang dahsyat. Aku merasakan kenikmatan berdesir dari Memekku, menghantarkan rasa nikmat yang luar biasa yang belum pernah aku rasa menjalar ke seluruh tubuhku selama beberapa detik. Terasa tubuhku melayang-layang dan tak lama kemudian terasa terhempas lemas tak berdaya, tergeletak lemah di atas tempat tidur dengan kedua tangan yang terentang dan kedua kaki terkangkang menjulur di lantai.

Melihat keadaanku, Om Bayu makin terangsang. Dengan gairahnya dia mengoyangkan pinggulnya maju-mundur menekan pinggulku rapat-rapat sehingga seluruh batang Tititnya terbenam dalam Memekku. Aku hanya bisa menggeliat keenakan karena setiap tekanan yang dilakukannya, terasa itil/clitorisku tertekan dan tergesek-gesek oleh batang Tititnya yang besar dan berurat itu. Hal ini menimbulkan rasa nikmat dan geli yang tidak terperikan. Hampir sejam lamanya Om Bayu mempermainkanku sesuka hatinya. Dan saat itu pula aku beberapa kali mengalami orgasme. Dan setiap itu terjadi, selama 1 menit aku merasakan Memekku berdenyut-denyut dan menghisap kuat Titit Om Bayu, sampai akhirnya pada suatu saat Om Bayu berbisik dengan sedikit tertahan.

"Ooohh... Yossss... Yosssiiii... aakkuu... maau... keluar!.. Ooohh... aahh... hhmm... ooouuhh!".

Tiba-tiba tubuh Om Bayu menggejang kaku dan kemudian… cret... crett... crett… air mani/spermanya keluar tepat di dalam Memekku. Tangannya dengan lembut mengelus-elus pahaku.

"Aahh...", Om Bayu mendesah panjang dan kemudian menarik napas lega.

Setelah itu kami tergolek lemas sambil mengatur napas kami yang masih agak memburu sewaktu mendaki puncak kenikmatan tadi. Dipandanginya wajahku yang masih berpeluh untuk kemudian disekanya. Dikecupnya lembut bibirku dan tersenyum.

"Terima kasih sayang...", bisik Om Bayu dengan mesra. Dan akhirnya aku yang sudah amat terlena terlelap di pelukan Om Bayu.

Setelah kejadian itu, pada mulanya aku benar-benar merasa gamang. Perasaan-perasaan aneh berkecamuk dalam diriku, walaupun ketika waktu itu, saat aku bangun dari tidurku Om Bayu telah berupaya menenangkanku dengan lembut. Namun entah kenapa, setelah beberapa hari kemudian, kok rasanya aku jadi kepengin lagi. Memang kalau diingat-ingat sebenarnya nikmat juga sih. Jadi sepulang sekolah aku mampir ke rumah Om Bayu, tentu saja aku malu mengatakannya. Aku hanya pura-pura ngobrol kesana kemari, sampai akhirnya Om Bayu menawarkan lagi untuk main-main seperti kemarin dulu, barulah aku menjawabnya dengan mengangguk malu-malu. Begitulah kisah pengalamanku, ketika pertama kalinya aku merasakan kenikmatan hubungan seks Om Bayu.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

David, alamat Jakarta
Chinese - indo, kulit putih, bersih, terawat
Umur 23thn, bisa liat ktp asli
Service Jilmek, full atas bawah smpai puas, rahasia aman privacy
Untuk Tante, Ibu yg minat booking bs call di : 0812 8722 8068 (Serius & Call only)

jaleandra mengatakan...

mauu dong yessi

J) ;)) ;;) :D ;) :p L( J L :X =(( :-o :-/ :-* K 8-} J] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Blog Widget by LinkWithin
Grab this Widget ~ Blogger Accessories
Subscribe