05.52

Sensasi bersetubuh dengan Papa

Diposting oleh Miss Horny |

Sebelumnya saya perkenalkan nama saya Nadya (bukan nama sebenarnya). Saya sebelumnya wanita baik-baik yang belum pernah mengenal sex sebelumnya.

Saya mengalami pengalaman sex pertama saya dengan seorang laki-laki yang sebelumnya saya sangat respek padanya, laki-laki itu adalah papa saya sendiri.

Papa mempunyai kebiasaan yang buruk yaitu senang sekali bermabuk-mabukan dan membawa wanita jalanan ke rumah ketika mama sedang mengurusi bisnisnya ke luar negeri.
Papa dulunya seorang businessman yang sangat sukses yang bergerak di bidang jasa perbaikan kendaraan, bahkan bengkel papa sebelumnya sangat terkenal di negeri ini karena kekhususannya mengurusi mobil-mobil mewah.

Dulu papa sangat perhatian dan sangat sayang kepada kami, sampai akhirnya ketika krismon melanda negeri ini, kelakuan papa berubah 180 derajat, mulai dari bermabuk-mabukan sampai bercinta dengan wanita jalanan di rumah kami sendiri.

Dua tahun telah berlalu setelah krismon, bisnis papa semakin terpuruk, sehingga kami terpaksa mengadu nasib di negeri kangguru. Kami tidak tahu kelakuan papa selanjutnya, karena papa tinggal sendirian di rumah di Jakarta dengan seorang pembantu.

Sampai akhirnya ketika saya dan adik saya Dania (bukan nama sebenarnya) pulang liburan ke Jakarta pada tahun 2002. Ketika itu, papa memintaku untuk magang di bengkelnya. Seperti kondisi sebelumnya, memang sedikit sekali pelanggan yang datang ke bengkel papa, sehingga terlihat sangat sepi.

Pada suatu hari saya mendapati papa sedang mabuk di ruangan kerjanya. Ketika itu aku menghampiri papa untuk menegurnya "Pa...Papa koq masih seneng minum sih" kataku. Entah kenapa tiba-tiba papa menarik tanganku dan memelukku. Aku yang masih bingung hanya diam saja. Tiba2 tanpa kusadari, papa sudah mengarahkan bibirnya dan mencumbuiku. Dia memaksakan memasukkan lidahnya ke mulutku sambil tangan kanannya meremas pantatku dan tangan kirinya meremas payudaraku.

Aku sudah berusaha untuk mengelak darinya, tapi ternyata tenaga papa lebih besar dari tenagaku. "Pa...jangan Pa....." katak. Tapi entah kenapa tiba-tiba ada suatu rasa yang nikmat yang menjalar di sekujur tubuhku, dan payudaraku terasa mulai mengeras. "Ouch... Pa.....Ssh....." tanpa kusadari aku mengerang nikmat. Papa mulai memainkan lidahnya di dalam mulutku, dan secara reflect lidahku membalasnya. "Ehm....Ouch......Ssh....Pa......" Aku terus mengerang.

Aku merasakan celana dalamku mulai basah, dan aku sepertinya mulai terangsang oleh cumbuan papa. "Pa.....Ouch....Papa......" aku bahkan tidak tau kenapa memanggilnya. Peristiwa itu berlangsung selama 8 menit. Tiba-tiba papa melepas pagutan bibirnya dari bibirku, dan sepertinya dia mulai tersadar dari mabuknya. "Nadya....oh..apa yang telah Papa lakukan..." katanya dengan nada menyesal. "Maafin Papa sayang....."Papa lalu mendorong tubuhku dan meminta maaf sambil menitikkan matanya penuh penyesalan.

Setelah itu saya segera pulang dengan mobilku sendiri, sedangkan papa masih harus melanjutkan pekerjaannya. Selama dalam perjalanan pulang, saya menangis karena masih terbayang dengan perbuatan papa tadi. Perasaan benci, kecewa, tapi bercampur dengan rasa nikmat yang sebelumnya tidak pernah saya rasakan. Ketika sampai di rumah, saya mendapati celana dalam saya masih basah, dan saya langsung masuk ke kamar mandi untuk menghilangkan rasa jijik saya.

Ketika saya mandi, saya masih membayangkan perbuatan papa tadi, sampai secara tidak sadar, saya meremas payudara saya dan membayangkan Papa lah yang sedang melakukannya. "Ouch.....Ssh....." Saya mulai merasakan nikmat yang luar biasa, bercampur dengan guyuran shower yang mengalir di sekujur tubuhku. Siraman air shower terasa nikmat sekali di memek saya, dan secara tidak sadar, saya mulai mengelus memek saya dan entah kenapa berharap Papa yang melakukkannya. "Ouch...Pa....terus Pa.... Ouch..." tanpa sadar aku mencercau tidak karuan dan menyebut namanya.

Perasaan nikmat semakin menjadi-jadi sampai akhirnya seluruh tubuhku mulai mengejang dengan hebatnya "Ouch...Pa....nikmat sekali", dan cairan hangat keluar dari memek saya. Setelah itu tubuh saya terasa lemas, dan akhirnya saya tertidur pulas setelah selesai mandi.

Keesokan paginya waktu saya sedang sarapan, papa kembali meminta maaf kepadaku, tetapi aku bingung menyikapinya, karena di lain sisi aku menginginkan kejadian kemarin terulang kembali. Dan mungkin berharap yang lebih.

Setelah itu papa berangkat ke kantor dan saya mengantarkan adik saya ke rumah temannya. Selama di kantor, segala sesuatu berjalan seperti biasa, sampai ketika saya hendak pulang, mobil saya tidak bisa dihidupkan, dan mekanik anak buah papa tidak sanggup menyelesaikannya hari itu juga.

Akhirnya saya ke ruangan papa untuk mengajak pulang bareng. Ternyata seperti biasa papa sedang mabuk-mabukan lagi. Walaupun sedang mabuk, papa masih tetap sadar dan mengajak saya untuk pulang saat itu juga. Segalanya berjalan dengan normal selama dalam perjalanan pulang, sampai di dekat rumahku, papa menghentikan mobilnya dan tiba-tiba secara lirih dia berkata "Sudah lama kita tidak melakukannya sayang". Kontan saja aku kaget dan.......

Tiba-tiba papa memanggilku dengan nama mamaku. "Nancy, aku kangen sekali....aku ingin menghabiskan malam ini bersamamu!" ternyata selama mabuk, papa menganggapku sebagai mama, karena kemiripan mukaku dengan muka mama. Dia terus memandang mataku, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Disisi satu aku masih merasa dia adalah Papaku, tapi disisi lain aku benar2 ingin mewujudkan fantasyku waktu bermasturbasi di kamar mandi kemarin. Cukup lama kami hanya saling berpandangan....lalu tanpa dapat kucegah.....dengan perlahan papa mendekatkan wajahnya dan............ mengecup bibirku dengan lembut. "Nancy.... apa kamu juga kangen aku..?? Kembali dia menanyakan kepadaku (yang saat itu dia anggap mamaku atau istrinya). Aku hanya diam seribu bahasa....lalu.....kembali dia mendekatkan wajahnya...dan kembali mengecup bibirku dengan lembut. Tapi kali ini lebih lama, aku hanya bisa memejamkan mata dan menikmatinya.

Papa mulai menjulurkan lidahnya dan memainkannnya didalam mulutku "Ouch....Mmh....." aku pun membalasnya. Kami berpagutan cukup lama. Sementara tangan kanannya mulai meremas lembut payudaraku, dan tangan kirinya mulai turun dan meraba bagian dalam pahaku. "Ouch..... Pa......" Mendengar rintihanku papa semakin berani bertindak. Kini tangannya sudah sampai dipangkal pahaku...dan mengelus lembut vaginaku yg masih terbungkus celana dalam. Aku semakin horny.... vaginaku sudah basah sekali kurasakan. Nan akhirnya tangannya melepas celana dalamku. Kemudian jari-jarinya bermain di bibir memekku "Ouch....Papa...." cercauku tidak karuan.

Selama lima menit, papa memainkan memekku, "Ouch.....Ssh.....Pa...." hingga akhirnya cairan hangat mengalir dari memekku, aku merasakan nikmat yang luar biasa. Setelah beberapa menit kemudian, aku sudah hampir sampai untuk kedua kalinya, tiba-tiba papa sepertinya sadar kembali, dan kejadian yg kemarin terulang lagi. Dengan penuh penyesalan Papa berkali2 minta maaf padaku karena saat melihatku dia teringat mama.

Saat itu juga, papa langsung melepaskan diriku dan membenahi bajunya. Dia lalu tertidur di dalam mobil. Karena merasa kesal, malu, dan sekaligus tanggung karena sudah hampir keluar kedua kali berhenti, aku pulang jalan kaki, yang jaraknya tidak jauh dari rumahku.

Aku berlari ke rumahku, dan langsung ke kamar mandi untuk membersihkan memekku. Sambil mandi, aku kembali mengingat kejadian bersama Papa tadi. Bagaimana dengan hangatnya kami bercumbu dan bagaimana dia mampu memancing gairah sexku. Tanpa sadar aku tarangsang kembali, mungkin karena perasaan nanggung tadi masih ada. Lalu aku putuskan masturbasi dikamarku. Sambil masih mengenakan handuk yang melilit tubuhku, aku duduk disamping ranjangku dan meremasi payudaraku "Ouch...Pa....terus Pa" sambil membayangkan Papa. Sementara tanganku yang satu mengelus2 vaginaku yang sudah basah sambil mencercau tidak karuan dan memanggil nama Papa "Ouch...Pa...Och....Terus Pa... Nadya sayang Papa" . Aku terus membayangkan Papa yang sedang melakukannya.

Aku hampir mencapai klimaks saat tiba2...... "Nadya..." terdengar suara yang memanggilku. Bukan main kagetnya aku. Dengan gemetar aku hanya bisa berkata" P...P....Pa....Pap...Papa......., se...sejak.....kap...kapan...P..Pa..Papa disitu" Dengan perasaan tak karuan malu, nanggung, bingung, takut jadi satu, aku sampai tak memperhatikan kalau tanganku masih berada di daerah terlarangku. Dan tentu saja dengan tubuh yang hampir telanjang. Rupanya tanpa kusadari ada yang memperhatikanku sejak tadi dari pintu dan itu tak lain adalah papaku. Berarti saat aku masturbasi sambil menyebut namanya tadi..... Papa melihat dan mendengar semuanya. Betapa malunya aku. Mungkin karena nafsu yang menggebu2, aku lupa menutup pintu dengan rapat.

"Nadya....apa yang kamu lakukan..??" tanya papa.... tapi masih bisa kulihat sekilas diwajahnya ada kekaguman saat melihat tubuh polosku yang memperlihatkan halus dan mulusnya payudaraku serta vaginaku yang berambut sedikit jarang itu. Bahkan kalau boleh aku simpulkan dia terangsang juga...karena cukup lama dia memelototinya. Ini kesempatan, pikirku. Fantasyku akan jadi kenyataan malam ini. Toch...yang pertama dulu memulainya adalah Papa. Dan kalau dipikir, Papa juga sudah lama tidak melakukan dengan mama. "Pa... maaf Pa.... Nadya tidak tau kalau Papa ada disitu." kataku sedikit menenangkan diri, sambil pura2 membenahi handuk yang melilit tubuhku, padahal tujuanku supaya mata papa melihat tubuhku. "Maksud Papa... kenapa kamu tadi juga memanggil2 nama Papa....jangan2......." Papa tidak melanjutkan kata2nya.

Lalu perlahan aku bangkit dan mendekati Papa, dan memeluk Papa..."Pa...maafin Nadya Pa... sejak saat pertama Papa mencium Nadya dulu, sebenarnya.... Nadya...mulai saat itu... tidak pernah bisa melepaskan bayangan Papa." lanjutku "Karena itu... setiap Nadya lagi pengen..... Nadya tanpa bisa dicegah membayangkan Papa." Sambil berkata demikian...aku tetap memeluk Papa dan pura2 menangis didadanya. Padahal dengan begitu, aku berharap papa terangsang karena merasakan hangat, wangi dan lembutnya tubuhku yang baru mandi dan hanya memakai handuk yang menutupi sebagian tubuhku. Otomatis payudaraku akan terasa lembut di dada papaku.

Lalu perlahan kurasakan tangan papa membelai rambutku. "Nadya...." katanya. Lalu aku mendongakkan wajahku...dan seketika itu juga kembali kami berpandangan. "Pa...." kataku juga. Lalu seperti dikomando Papa mendekatkan wajahnya kewajahku.... aku memejamkan mataku dan.... kembali bibir kami bertemu. Dengan lembutnya Papa melumat bibirku....semakin lama ciuman kami berubah semakin hot. Dan berubah menjadi ciuman orang yang akan berhubungan sex. Tangan Papa tidak tinggal diam... yang kanan meremas lembut payudaraku, dan yang kiri meremas pantatku. "Ouch...Papa.... Nadya sangat menantikan saat ini Pa.... terus Pa..." Entah kenapa kali ini aku berterus terang kepada Papa, mungkin karena sudah terangsang berat. "Pa....malam ini..... Nadya milik Papa..... Papa boleh melakukan apa saja ke Nadya....." Kataku lagi. "Ouch...Nadya sayang.... malam ini milik kita sayang...." Kami semakin bernafsu. Lalu papa menuntunku ke ranjang, dan melucuti handuk yang menempel ditubuhku.

Lalu ciumannya bergeser turun ke lehe jenjangku.... "Ouch..... Sssshhhh" aku hanya bisa mendesah. Terus bergeser ke payudaraku. Jadi tangan satunya meremas payudara kiri, tangan kanan mengusap2 vaginaku, dan mulutnya mengenyot payudaraku yang sebelah kanan. "Ouch...Pa.... Nadya udah gak tahan.... Masukin Pa...." pintaku. Papa lalu menghentikan aksinya di Payudaraku dan dengan tersenyum berpindah ke depan vaginaku. Aku segera membuka pahaku lebar2 siap menerima Penis Papa. Lalu dengan bertumpu pada kedua lututnya... papa mengarahkan penisnya ke vaginaku. Pertama diusap2nya penis itu di vaginaku, membuatku semakin berkelonjotan. "Ouch...Pa..... ayo Pa....." rintihku. Lalu perlahan Penis Papa menyeruak masuk vaginaku. Oh....nikmat sekali rasanya, mungkin karena sensasinya juga. Lalu setelah masuk semua, papa merebahkan tubuhnya diatas tubuhku hingga posisi papa sekarang menindih tubuhku. Tubuh kami menyatu, terasa nyaman sekali. Selama beberapa saat kami menikmati saat itu, papa belum menggerakkan tubuhnya. Sementara penis papa tetap belum bergerak didalam vaginaku, kami berpandangan, tangan kiri papa diletakkan dibawah kepalaku...dan tangan kanannya membelai lembut dahiku.

Sedangkan aku dengan lembut pula mengelusi dadanya yang sedikit berbulu itu...dan tangan kananku membelai pipinya. Oh... aku sangat menikmati moment ini dimana aku diperlakukan sangat lembut. Tanpa terasa air mataku menetes di pipiku. "Kamu menangis sayang..??" tanya papa heran. Aku hanya menggeleng perlahan "Nadya bahagia sekali Pa.... Nadya selalu memimpikan saat seperti ini." Lalu kembali dengan lembutnya kami bercumbu. "Papa juga sayang.... sebenarnya Papa juga dah lama membayangkan saat seperti ini." Kata papa pelan. "Pa.. ayo kita nikmati malam ini Pa....., malam ini dan selanjutnya.... Nadya akan menggantikan Mama buat Papa." aku berkata sambil tersenyum. "

"Oh...sayang..... Papa sayang sekali sama Nadya." Lalu perlahan....papa mulai menggerakkan tubuhnya kedepan dan kebelakang. "Ouch...Pa...terus Pa...... Nikmat Pa......" cercauku tidak karuan. "Ouch....sayang..... Papa baru kali ini merasakan nikmat sekali.... kamu enak sekali Nadya...." kata papa. Sementara tak henti2nya mulutnya mengenyot payudaraku kiri dan kanan. Malam itu...sengaja kami tidak melakukan gaya yang macam2 karena ingin benar2 menikmati persetubuhan kali ini. Setelah beberapa puluh menit.... "Ouch.... Pa....Nadya hampir keluar Pa...." kataku. "Iya sebentar sayang.... Papa juga mau keluar...Ouch..."

Bersamaan dengan itu Papa sedikit mempercepat gerakannya dan..... "Ahh.... Pa.... Oooohhhhh..... Papa..... Nadya keluar Pa..... Oooohhhh...." lenguhku. "Papa juga sayang...... Ooooohhhhhhh...... nikmat sekali sayang.....Ooohhh....." Papa juga melenguh nikmat. Kurasakan beberapa kali semburan sperma Papa di dalam rahimku, terasa banyak sekali dan hangat. Papa seketika itu juga ambruk menindih tubuhku. Selama beberapa saat, kami terdiam dan menikmati sisa2 orgasme itu. Lalu perlahan Papa bergulir hingga posisi sekarang aku berbaring diatas Papa. Perlahan... penis papa mengecil dan tercabut dari vaginaku. Kurasakan sperma papa menetes keluar dari lubang vaginaku setelah penis itu tercabut. Oh..betapa nikmatnya....
"Makasih Pa...." kataku. "Papa yang harusnya berterima kasih sayang" balasnya. Aku hanya tersenyum dan menyandarkan kepalaku di dada bidangnya. Papa membelai rambutku dengan lembut dan kamipun tertidur dengan tetap berpelukan.

Kami sudah tidak perduli dengan status kami yang adalah anak dan orangtua......bahkan terbersit dipikiranku.... pingin punya anak dari Papa. Dan bila mengingat papa dulu sering membawa perempuan malam ke rumah ini, aku merasa cemburu. Namun sejak merasakan hangatnya tubuhku, papa sekarang lebih sering dirumah.

end

2 komentar:

DvD mengatakan...

Ktika ku membcax. . .Aq mrasa jd ayah mu. . Bgt nikmat stiap dsahan mu. Ku ingn ikt dlm kepuasan mu.Kujilat,ku isap,ku emut.Di stiap grakan tbuh mu. . .Och. . .Och. . Ku tak pduli wlau hrus tumpah sperma ini.Namun aq kan brtrmksh tlah mendapat kpuasan ini. .:-):-):-):-).

Unknown mengatakan...

David, alamat Jakarta
Chinese - indo, kulit putih, bersih, terawat
Umur 23thn, bisa liat ktp asli
Service Jilmek, full atas bawah smpai puas, rahasia aman privacy
Untuk Tante, Ibu yg minat booking bs call di : 0812 8722 8068 (Serius & Call only)

J) ;)) ;;) :D ;) :p L( J L :X =(( :-o :-/ :-* K 8-} J] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Blog Widget by LinkWithin
Grab this Widget ~ Blogger Accessories
Subscribe